13 July 2013

Euro Trip - Day 5 : Versailles

Hari kelima di Eropa, tepatnya di Prancis.

Satu hari di Paris kemarin saja sudah memberikan banyak hal baru buat gue. Gak sabar untuk hari berikutnya, petualangan apalagi yang menanti kami hari esok.


Hari ini adalah hari bebas, tidak ada jadwal dari travel agent. Rombongan kami terpecah ke beberapa tujuan, ada yang ke Disneyland Paris, ke Musee de Lourve, belanja di Galeries Lavayette atau di pusat kota (Champs Elysees), dll.


Rombonganku memilih ke Versailles Palace atau Chateau de Versailles (dibacanya Veurzi)


Setelah sarapan pagi sekitar jam 8, kami berangkat dengan RER, kereta bawah tanah di Paris. Ada beberapa jenis transportasi umum di Paris, tinggal pilih mau naik kereta (Metro untuk perjalanan dalam kota Paris atau RER untuk ke wilayah pinggiran/suburb), tramway, bus ataupun taksi.


Karena hotel kita di daerah Val de Europe maka kita memutuskan naik RER ke stasiun Versailles Chateau. 


Hari ini kita resmi berpetualang keliling Prancis.



Gue - Sarah - Mba Puspa - Mba Nari - Mba Rifka - Mba Desi - Lia - Helen


Tiket multitrip 22,20 Euro


Saint Michel Notre Dame Station


Paris Metro


Jalur RER yang menghubungkan daerah-daerah di Prancis

Beberapa kali kami harus ganti jalur, kalo diliat di peta di atas, kami berangkat dari ujung kanan jalur merah, ke ujung kiri tengah jalur kuning. Transit di Chatelet Les Halles untuk melanjutkan ke jalur kuning ke Versailles.


Pas di pergantian jalur itu emang agak membingungkan, apalagi ditambah banyaknya Parisians yang terburu-buru jalan di dalam stasiun, bisa-bisa kita sebagai turis panik kalo gak jago-jago baca peta dan penunjuk arah. Awalnya memang sulit, tapi "Si tu veux, tu peux" - Kalau kamu mau, kamu pasti bisa. Lama-lama terbiasa, 2 hari di Paris bolak balik naik metro dan RER membuat gue paham dengan jalur-jalurnya.


Stasiun metro juga jaraknya dekat-dekat, sekitar tiap 500 meter ada. Di dalem stasiun sebenernya biasa aja sih ga mewah, malah justru agak gelap dan kotor karena emang udah berumur ratusan tahun. 


Stasiun metro terletak di bawah tanah yang dipenuhi lorong-lorong panjang berkelok yang menghubungkan banyak platform, pelataran tempat orang naik turun kereta. Sebagian besar stasiun dilalui oleh beberapa jalur, jadi jalannya semakin berliku, sambung menyambung dan saling memotong seperti labirin. Mungkin hal ini yang bikin banyak turis jadi suka bingung dan nyasar. Yang penting adalah baca petunjuknya, mau naik metro jalur berapa, stasiun akhirnya dimana dan nanti akan turun di stasiun mana.


Voila, C'est facile, non? 


Setelah sekitar 45 menit perjalanan, kami tiba di stasiun Versailles. Kami membeli tiket 15 Euro untuk kunjungan ke Palace dan garden. Marie Antoinette Estate tidak masuk dalam kunjungan karena waktu yang tidak cukup. Oh iya jika kamu resident di EU minimal 6 bulan (punya visa EU selama 6 bulan) dan umur kamu di bawah 26 tahun, maka kamu gratis masuk sini. Jadi berhubung gue hanya turis dan cuma punya visa schengen yang berlaku sebulan jadinya gue tetep bayar. Hiks padahal udah ngira kalo bakal gretongan hihi.


Setelah minta map berbahasa inggris, foto-foto di depan gerbang Versailles palace, kita masuk antrian selama 30 menit. Daann..... apa yang kita lihat? 


Such as a gate of heaven....



The Gate of Versailles Palace




Gorgoeous..




Sarah, Gue, Rifka Nida, Helena Suri, Puspa, Natalia


(Put your comment here, I am just too speechless to give any)


REALLY HAVE AN AWESOME LIFE.
 ALHAMDULILLAH


Water Parterre


Water Parterre


Latona Fountain and Pareterre




Green Carpet


The Labyrinth


The Grand Canal



North Wing Palace


Marie Antoinette Statue


King Louis XVI



Inside the Palace




Place D'Armes






SouthWing


The ornament


Appolo Fontain

Istana Versailles ini ternyata sangat luas. Halamannya saja seperti lapangan. Luas seluruh area termasuk tamannya sekitar 100 hektar. 

Memang istana ini memiliki daya tarik sebagai obyek yang harus dikunjungi, selain megah, mewah, dan luas, keindahan bangunannya merupakan warisan sejarah ratusan tahun lalu yang oleh UNESCO telah dijadikan sebagai salah satu World Heritage Site atau situs warisan dunia pada tahun 1979.

Di bagian depan itu kami bisa menikmati bangunan yang megah dan terlihat mewah yang dibangun sekitar abad 17 itu. Semua sudut sangat indah untuk dipandang dan difoto. Berbagai tingkah turis, sedang bergaya untuk diambil gambarnya. Di sana juga terdapat patung Louis XIV (1638-1715) sedang berkuda.

Di antara pagar dan bangunan istana terdapat halaman yang sangat luas. Bangunan berkeliling saling menyambung mengingat ada hampir ribuan kamar di dalamnya. Kemegahan bangunan istana dengan bentuk arsitektur khas French Baroque, sesuai dengan gaya keindahan arsitektur pada masa itu. 

Pembangunan istana ini dimulai pada tahun 1661 oleh seorang arsitek Louis le Vaud dan dibantu oleh Jules Hardouin Mansart. Bangunan ini baru selesai lebih dari 40 tahun kemudian, dengan hasil bangunan yang megah dan menawan.


Sebenarnya ada ruangan megah yang terkenal di dalam istana tersebut, yang kini masih dibuka untuk publik. Yaitu antara lain ruang Hall of Mirrors dan Hercules Room. Ruang Hall of Mirrors adalah karya design dari arsitek Charles Le Brun, dan merupakan ruang megah yang berupa lorong panjang dilengkapi cermin dan plafon yang berupa lukisan, dengan lampu-lampu kristal yang cantik dan ornament-ornamen hiasan yang dilapis emas. Ruang ini dahulu dipakai sebagai ruang pesta dan juga bersejarah karena merupakan tempat penandatanganan Perjanjian Versailles. Hercules Room juga berupa ruang yang indah dan megah dengan lukisan cantik pada plafonnya.

Kalau dipikir, entah berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk membangun istana semegah itu dalam masa pemerintahan monarki absolutnya. Kini kita bisa menikmati istana tersebut sebagai bagian dari kejayaan masa lalu, juga merupakan saksi bisu pecahnya Revolusi Perancis dan jatuhnya dinasti Louis saat diperintah Louis XVI dan ratunya yang terkenal Marie Antoinette.

Ini baru setengah hari di Versailles. Kita masuk ke dalem istana sekitar jam 11, keliling garden sekitar 2 jam, keliling istana sekitar 1 jam dan kita cabut dari situ sekitar jam 2 siang. Kaki gue sampe lecet haha untung Helena bawa sendal jepit. Ya terpaksalah gue nuker flatshoes gue dengan sendal jepit sampe gue makan di McD.

Cerita setengah hari selanjutnya ada di postingan berikutnya yaa..


CHEERS!





0 comments:

Post a Comment