15 April 2011

mencintai secara dewasa

0 comments
Have you ever missed someone so much like there is one big hole in your chest? I have. For many times. Yes, I do miss you.

Semoga semua keputusan ini adalah yang terbaik. Aku tidak tau apa yang ada di depan sana. Tapi untuk saat ini, aku ingin kita belajar mencintai secara dewasa.

Tiga tahun bukan waktu yang sebentar, apalagi untuk yang pertama. Udah banyak pengorbanan, sakit hati, air mata, kebahagiaan, dan cerita yang dibangun. Sudah terlalu sering aku mencoba mengkompromikan semuanya demi perasaan yang ada. Sampai akhirnya sekarang, semua terasa sia-sia. But, at least, I have tried.

Jutaan kata-kata yang aku tulis di sini tidak akan bisa melukiskan bagaimana aku merasa kehilanganmu, mungkin salahku yang terlalu dalam menyayangi kamu. Mestinya dari dulu aku bisa kuat untuk melangkah meninggalkanmu, tapi.. kamu tau, aku tidak bisa sekuat itu.

Aku tidak tau kenapa aku terus mencintai kamu walaupun aku tau aku akan terluka lagi seperti sebelumnya. Aku tidak pernah belajar dulu, aku tidak ingin belajar saat aku masih cukup kuat untuk tetap mencintai kamu.

Sekarang, aku akan merelakan semua harapan yang terlanjur aku gantung tinggi, jatuh begitu saja karena aku tak mampu lagi menangkapnya. Biarkan saja jatuh, luruh bersama derasnya hujan.

Aku akan mencintaimu secara dewasa, secara diam-diam. Aku akan selalu bersamamu di antara doa-doa tengah malamku. Aku mungkin tidak bisa di sampingmu lagi tapi aku tidak akan pernah berhenti menyayangi kamu, mungkin nanti porsinya akan berkurang, mungkin suatu saat nanti. I never stop loving you, I just learn to live without you.

And someday I hope you will understand.