26 February 2010

Forgive

Maaf
Kata yang terdiri dari 4 huruf di atas emang simpel, sepele. Semua orang pasti tau arti maaf itu apa, tapi saya gak yakin semua orang tau dan mengerti apa arti maaf itu sebenarnya. Gak semua orang juga ngerti gimana cara memaafkan dan meminta maaf.

Setiap orang di dalam hidupnya pasti pernah punya kesalahan terhadap orang lain, dan udah seharusnya orang yang bersalah itu minta maaf atas perbuatannya. Minta maaf itu sebenernya gampang, karena kalau kita emang udah ngerasa salah pasti kita akan minta maaf walaupun mungkin diawali dengan perdebatan-perdebatan kecil untuk membela ego kita yang mungkin awalnya ngerasa bener. Tapi apakah setelah kita minta maaf lalu masalah akan selesai? Mungkin gak akan segampang itu karena di sisi lain, orang yang kita minta maafnya tersebut belum tentu bisa dan ikhlas menerima maaf kita. Saya tekankan lagi, BISA dan IKHLAS, kenapa? Karena kalau cuma bilang “saya sudah memaafkan kamu” di mulut aja itu gampang, tapi yang bikin panjang masalah adalah apakah kita sudah benar-benar ikhlas memaafkan? Apakah hati kita bisa berlapang dada menerima kesalahan dia, memaafkan lalu melupakan segala bentuk kesalahan dia?

Jika dibandingkan antara memaafkan dengan meminta maaf, tentu jauh lebih sulit memaafkan. Namun, tidak sedikit di antara kita yang lebih menuntut orang lain meminta maaf, bahkan jika perlu minta maaf secara terbuka kepada publik. Padahal meminta maaf merupakan sikap yang sangat wajar dilakukan oleh orang yang telah melakukan kesalahan. Sementara memaafkan merupakan sikap yang amat sulit dilakukan, terlebih kepada orang yang jelas melakukan penganiayaan dan ada kesempatan untuk membalasnya melalui hukum atau cara lainnya.

Lalu bagaimana caranya memaafkan dengan ikhlas?

Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada. Tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah? (QS Al-Nur[24]; 22).


Apabila kamu memaafkan, dan melapangkan dada serta melindungi, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Al-Thaghabun [64]: 14).


Dalam banyak ayat di Al Qur’an, kita dianjurkan untuk memberi maaf, bukan meminta maaf. Jadi meskipun orang lain telah berbuat salah ke kita, kita gak harus menuntut dia untuk meminta maaf terlebih dahulu kepada kita baru kita memaafkan, karena akan lebih baik jika kita bisa memaafkan orang tersebut lebih dulu. Selain itu, kita juga harus berlapang dada, artinya setelah memaafkan, kita juga harus bisa menerima dengan ikhlas kesalahan orang tersebut, berdamai dengan keadaan dan gak mengungkit-ungkit kesalahan dia di kemudian hari.

Sepertinya kita harus merenungkan kembali pernyataan ini :

Ingatlah dua hal dan lupakan pula dua hal. Pertama, ingatlah kebaikan orang lain kepadamu dan lupakanlah kebaikanmu pada orang lain; kedua, ingatlah kesalahanmu kepada orang lain dan lupakanlah kesalahan orang lain kepadamu.


Ketika kita sanggup memaafkan orang lain dengan hati tulus, maka insyaAllah kita akan memperoleh maaf dari orang lain pula atas kesalahan yang pernah kita lakukan. Selain itu banyak lagi hal positif lainnya yang kita dapat jika kita mudah memaafkan orang lain, salah satunya adalah ketenangan batin dan mempererat persaudaraan.

Jadi, bersikaplah pemaaf

0 comments:

Post a Comment