18 June 2013

Euro Trip - Day 2 : Explore Holland

3 Juni 2013

Hari kedua di Belanda, paginya kita sarapan dan jam 8 berangkat ke Volendam. Cuaca pagi ini jauh lebih dingin daripada hari sebelumnya, anginnya kenceng banget.



With Adela & Eka, shivering haha
Volendam adalah pedesaan di tepi laut. Desa ini hanya berdiri kurang lebih 10 meter di atas permukaan laut, bener-bener di pinggir pantai. Dulu pas sekolah mungkin kalian udah pada tau kalo daratan Belanda kecil sekali, mereka menambahkan dam-dam untuk memperluas wilayah mereka, dan di Belanda mereka sangat strict terhadap persediaan air tawar.

Perjalanan dari Badhoevedorp ke Volendam sekitar 1 jam. Di sepanjang jalan, gue liat pemandangan pedesaan di Belanda. Seperti ini : 



Jalan tolnya ga pake macet kayak di tol dalam kota


Sapinya gendut-gendut, lucu


Rumah-rumah bergaya khas Belanda


Di depan rumah ada mini boat buat sarana transportasi,
macem kita naro motor di depan garasi


Now I will show you one video in Volendam. Pardon my bad french.





Rumah di pinggir lautnya udah diatur sama pemerintah jadi sama tingginya dan bahkan catnya pun diatur


Banyak toko souvenir, resto, studio foto, dll di Volendam
Harganya lebih murah daripada di city central


Lady in Dutch. Ada satu studio foto yang menawarkan kita foto ala gadis Belanda hihi.
Tukang fotonya bule tapi bisa bahasa Indonesia, bahkan di papan ditempel "Awas Copet"
Katanya sih banyak banget turis Indonesia yang foto disana.
Emang deh orang Indonesia paling narsis sedunia hahaha termasuk gue :p


Cheese Factory Volendam


Kita diajarin cara membuat keju asli Belanda


Salah satu kafe di Volendam


Lunch di De Koe. Menunya adalah ikan Herring, ikan khas Belanda.




Angin lautnya nusuk tulang banget

Dari Volendam kita lanjut foto-foto di windmill. Windmill ini adalah salah satu windmill tertua di Belanda, dibangun tahun 1600. Kenapa di Belanda banyak windmill? It because disana anginnya kenceng banget dan daripada sayang, makanya dimanfaatkan sebagai pembangkit energi dengan menggunakan windmill ini.



Kurang lebih sama kayak di Jakarta lah, di Holland bakery

Lanjut lagi ke city central untuk canal cruise. One of my favorite moment hehe. Disini kita diajak keliling kota Amsterdam selama sejam. Gue memilih untuk duduk di deck luar biar bisa puas liat pemandangan, instead of duduk di dalem. Tapi di luar dingiiiinnn banget anginnya, parah. Foto-foto juga cuma sedikit karena gue ga bisa megang iPhone gue (gue pake sarung tangan). So, here it goes :





















Selesai dari Canal Cruise, kita balik lagi ke Gassan Diamond. Tempat pembuatan diamond terkenal di Eropa. Dipilih kakak berliannya kakak.. Cuma 7juta ko yang paling murahnya kak..










Lanjut lagi dari Gassan Diamond ke Dam Square, kita beli beberapa souvenir, stroopwafels, makan kentang di Fedo, belanja di H&M, Zara dan Berskha, lumayan lebih murah daripada di Jakarta hehe.

Kita sempet difoto sama bule saat lagi berdiri nunggu bis di depan  LV Dam Square hihi


Amsterdam kota asal Heineken Beer




Akhirnya nyobain naik metro walaupun tetep ditemenin sama tour leader


2,8 euro untuk satu jam naik metro


Those famous "Red Light District". About 50 euro for 15 mins :p


Red Light District street


Ganja legal di Amsterdam. Campuran ganja dan tembakau dalam satu rokok dijual sekitar 8 euro.


Landscape Mode : Amsterdam


Night in Amsterdam


Grasshopper Cafe and Bar

Gue dan beberapa temen menghabiskan malam terakhir di Amsterdam di Grasshopper ini. Kita balik sekitar jam 1 malem naik kereta dan NYASAR!!

Kali ini gue nyasar bareng Mas Andre sama Eka, haha. Anak-anak yang lain masih pada di Grasshopper, gue udah ngantuk jadi gue balik duluan bertiga.


Kita nyasar sampe Leiden Centraal, kelewatan satu stasiun dari Schipol. Mestinya kita turun di Schipol dan lanjut naik subway free ke hotel Ibis. Di Belanda ada bis gratis yang nganter penumpang dari bandara ke beberapa hotel tertentu.


Sekian cerita hari kedua gue di Belanda.


See you in Belgium!

0 comments:

Post a Comment