13 May 2015

Kenapa Kamu Travelling?

Gendong-gendong backpack 10kg ke hampir 10 kota, backpain plus lagi period (kebayang ga nyerinya? tapi tetep ga boleh manja).. Nyiapin itinerary, missed dikit bisa ketinggalan kereta atau bahkan pesawat dan menghancurkan semua detail perjalanan. Capeekk.. tapi seneng karena pengalamannya luar biasa hehehe :"))

Kalo kata temen, "Jalan-jalan mulu Den, kerjanya kapan?"

Gue mungkin show off jalan-jalan gue karena gue happy dan pengen share ke semua orang agar mereka percaya kalo dimana ada keinginan, disitu ada jalan (dan tiket promo) haha, tapi apakah gue kerja apalagi sampe lembur tiap hari (dulu sih...) harus gue share terus? hehehe.

Weekend juga jarang hedon di kafe atau nonton konser, paling banter nonton bioskop (itupun di bioskop yang tiketnya murah hahaha gamau rugi), makan juga jarang banget yang mewah-mewah, kecuali ada moment tertentu.

Di balik foto-foto senyum riang gembira, banyak kesusahan juga di baliknya...

Di balik check in di kota-kota metropolitan dunia, ada merana lembur kerja sampe malem.

Di balik pertanyaan "gajinya gak abis-abis ya Den?", ada perasaan ngenes ketika uang gaji bulanan tinggal sisa buat makan, ngasih ke orang tua dan uang jajan ke adik-adik karena hampir 70%nya ditabung.

Di balik pertanyaan "cutinya unlimited ya Den?", ada kerja weekend yang diganti dengan jatah day off di hari lainnya.

Di balik foto-foto kece di luar negeri, ada pertanyaan Mama "kamu ko baju kerjanya itu-itu aja? gak beli baru biar gonta-ganti? gamau beli pashmina lucu-lucu tuh biar kayak hijabers?" yang biasa gue jawab "gpp mah, yang penting cantik, mau pake baju robek2 juga tetep cantik kan hahahaha"

Di balik duduk dan makan enak di pesawat top airlines, ada air mata yang jatuh saat menunggu kereta di stasiun, karena capek kerja ko gini amat ya? ya begitulah, life hehe.

"Terus gimana caranya bisa jalan-jalan terus? Apakah prioritas lo itu travelling?" Ada yang pernah nanya gitu juga ke gue, mungkin sekarang orangnya lagi baca blog ini juga hahaha.

Gue bilang "Prioritas gue gak melulu travelling ko. Tapi gue berpikir mumpung gue masih muda dan belom banyak tanggungan (anak, atau cicilan rumah, mobil, etc) Jadi ini adalah saat yang tepat untuk gue traveling, melihat dunia dengan mata sendiri, gak cuma liat di wallpaper laptop atau foto-foto di instagram lonely planet."

Karena akan datang saatnya gue harus meminta izin sama suami gue kalau gue mau melangkahkan kaki ke luar rumah.

Karena nanti akan ada saatnya gue sibuk nyari uang untuk biaya pendidikan anak-anak gue, atau mungkin jadi ibu rumah tangga yang bertanggung jawab ngurus anak-anak gue sendiri di rumah, bukan ngasihin ke pembantu atau ke orang tua gue.

Karena nanti akan ada saatnya dimana kaki gue terlalu lelah untuk berjalan, badan gue terlalu letih untuk seharian keliling kota atau diving snorkling di pantai.

Gue mau nanti gue punya banyak cerita ke anak gue, "never give up on your dreams dan bermimpilah setinggi mungkin", mau kuliah di luar negeri, dapet beasiswa ataupun hasil kerja keras sendiri, atau mau traveling dan melihat dunia dengan mata sendiri, biar gak jadi orang yang berpikiran sempit, apalagi menganggap orang lain "pamer" karena ngeshare foto-foto liburan mereka, padahal mereka justru ingin berbagi karena ingin orang lain terinspirasi dan yakin kalau mereka mau pasti ada jalan, untuk apapun itu (in a good way)

Gue mau anak gue tau walaupun perempuan, tapi harus mandiri, harus bisa menghasilkan uang sendiri dan tidak tergantung sama orang lain, termasuk suami sendiri. Apalagi kalo udah kerja, sebaiknya malah ngasih ke orang tua, bukannya minta dan menyusahkan.

Dari dulu kalau gue pengen, gue dengan mudahnya minta uang jajan ke orang tua buat traveling at least ke Singapore. Tapi gue gak pernah melakukan itu, karena gak enak. Udah disekolahin di sekolah terbaik juga udah bersyukur.

Belajar siang malem biar dapet universitas negeri, padahal bokap udah nawarin untuk gue kuliah di Jerman. Tapi gue menolak, gue bilang "Aku mau kuliah disini aja biar deket mama papa", padahal gue gak tega sama mereka, adek-adek gue juga masih butuh banyak biaya untuk sekolahnya. Masa gue bisa seegois itu?

"Terus apakah gue punya tabungan?" Tentu aja punya.. cukup buat DP rumah kalo gue mau, tapi sementara gue sisihkan untuk orang tua gue dulu. Biar mereka doain gue untuk punya rejeki lebih, biar bisa beli rumah, mobil dan tetep jalan-jalan juga hehe. Karena gue percaya doa dan restu orang tua itu keajaiban. Bisa mengubah mimpi dan cita-cita kita jadi kenyataan. Wallahualam ;)

This is a cool article about "15 Reason Why Frequent Traveller Are More Likely To Be Succesful)

Dan artikel ini sedikit banyak menyadarkan gue bahwa banyak yang gue dapet dari traveling. Jadi lebih percaya diri, berani keluar dari comfort zone, lebih bersyukur dengan apa yang gue punya, lebih mandiri, lebih bisa adaptasi dengan baik, gak judgmental dan bisa menerima perbedaan, lebih bahagia dan yang terakhir bener sih..

"They may not be rich but they know how to save and spend wisely"

Ciao!

http://www.lifehack.org/articles/productivity/15-reasons-why-frequent-travellers-are-more-likely-successful.html

1. They Know how to Thrive Outside their Comfort Zone
2. They Welcome and Embrace Change
3. They Know how to Manage their Emotions
4. They Trust and don’t Always Need to be in Control
5. They Manage Fear and move Past it
6. They Recognize and Seize Opportunities
7. They Know how to Negotiate to get What they Want
8. They see Beauty Where Most don’t
9. They are More Confident and Know how to Fake Confidence when Vulnerable
10. They Better Understand Differences in People and are More Accepting
11. They Know When to live in the Moment
12. They Smile More and feel Happiness More Often
13.They Understand the Importance of Listening
14. They are Less Judgmental and More Empathetic
15. They may not be Rich but they Know how to Save and Spend Wisely

1 comments:

cKAja said...

menginspirasi gue banget yang juga pengen travelling keliling dunia, diusia muda ini. makasih ya mba

Post a Comment