06 May 2015

Persiapan Euro Trip

Persiapan eurotrip kali ini agak seru dan menegangkan. Gimana nggak? Persiapan bikin itinerary, bikin visa schengen, booking hostel dan transport kereta atau bus selama disana gue lakukan sendiri dalam 1 bulan. Believe it or not but it's finally done! Even backpacker2 lain yang lebih canggih dari gue mengacungkan jempol atas tindakan impulsif gue itu hahaha..

Tiket ke Eropa
Selain berawal dari mimpi keliling Eropa sebelum 26 tahun, kesempatan itu datang saat gue menemukan tiket Garuda Indonesia (5 star airlines!!) super murah ke Amsterdam yang gue issued Februari lalu, dan keberangkatan ke Eropa untuk Maret. Gue nekat karena tiket semurah ini bisa once in a lifetime gue dapetin, cuma 4,5juta rupiah aja return Jakarta-Amsterdam! Dimana harga normal sekitar 3 kali lipatnya, dan harga promo airlines lain paling murah 2x lipatnya atau sekitar 8-9jutaan. Cek aja skyscanner kalo gak percaya hehehe.

Visa Schengen dan UK
Jadi gue langsung beli tiket, modal pede bakal dapet visa schengen. Untungnya gue ada uang deposito sejumlah tertentu yang harus ditaro at least 3 bulan sebelum bikin visa, jadi gak ribet minjem uang sama orang lain.

Untuk kamu yang mau bikin visa schengen, apalagi baru pertama kali. Gue sarankan untuk menyimpan uang sejumlah tertentu selama kurun waktu 3 bulan, kalau apply visa di kedubes Belanda sekitar  €34 per hari selama kamu di Eropa, jadi misalkan 20 hari disana ya siapkan €780 atau sekitar 12jutaan ditambah harga tiket PP sekitar 8jutaan, jadi setidaknya ada 20juta, tapi lebih banyak jumlahnya lebih bagus. Kemarin gue ada 50jutaan di rekening, tapi itu gak menjamin juga, ada yang cuma 15-20jutaan bisa juga ko tembus visanya :)

Selain itu, proses transaksi keluar masuknya uang juga harus frequently. Misalkan tiap bulan ada sejumlah uang gaji masuk ke rekening kamu, terus ada transaksi keluar masuknya. Nanti hal ini akan dicross check sama pihak kedubes dari salary slip perusahaan yang harus kamu lampirkan di dokumen.

Persyaratan dokumen lainnya untuk apply visa ada disini.

Asuransi perjalanan ke Eropa bisa beli online di Zurich Insurance atau AXA insurance. Kemarin gue pake Zurich yang worldwide gold, cek aja disini.

Please read the terms before you buy, kalau bingung coba telfon customer servicenya, jangan sampai kamu salah beli asuransi dan ternyata itu gak bisa berlaku untuk pengajuan visa schengen.

Proses pengajuan visa schengen di Kedubes Belanda terbilang cepat dibandingkan dengan di negara lain. Tiga hari setelah pengajuan, visa bisa diambil dan Alhamdulillah gue dapet visa schengen yang berlaku selama 1 tahun. Jadiiiii selama satu tahun ke depan kalau mau ke Eropa gak perlu apply visa schengen lagi deehh hehehe.. Mungkin hal ini juga bisa terjadi karena gue udah pernah dapet visa schengen sebelumnya.

Track record passport juga mempengaruhi hal ini, jadi ini gak ada yang bisa mastiin gimana dapetnya atau ada syarat tertentu atau nggak, benar-benar kebijakan dari pihak kedubesnya dan Belanda adalah salah satu negara yang paling baik dan murah hati masalah visa-visaan ini.

Untuk visa UK bisa apply disini. Sama prosedurnya dengan visa schengen kurang lebih. Prosesnya sekitar 1-3 minggu, agak lama memang. Jika kamu mau mengajukan kedua visa, maka diutamakan kamu mendapatkan visa dimana tujuan tiket return kamu tertera. Kalau gue kemarin, karena tiket return Amsterdam makanya bikin visa schengen dulu, baru visa UK. Karena logikanya adalah "Gimana cara lo bisa ke UK dengan tiket ke Amsterdam kalau visa schengennya belum approved?"

Itinerary



Ini lah sekilas itinerary gue. Untuk detailnya please put your email in comment below ya, atau email ke dennareliadi@hotmail.com semuanya lengkap ada destination, how to get there, cost transport, admission fee masuk ke tempat wisata, durasi, dll.


Total cost sekitar 15jutaan selama 2 minggu, udah termasuk tiket pp, transport di Eropa, penginapan, makan, beli souvenir, dan belanja Prada & Rayban di Milan :p

Transportasi selama di Eropa
Selama nyusun itinerary ini, gue modal browsing aja. Baca semuanya dengan detail, terus bikin rough itinerary kayak di atas, hari ini mau kemana, besoknya kemana. Gue bikin yang rutenya searah, dari atas (Amsterdam) ke bawah (Roma) dan terus naik ke atas sampe balik ke Amsterdam, dan baru ke London.

Jadinya lebih menghemat di transportnya juga, gak muter2 bolak balik. Lebih hemat lagi sebenernya kalo kamu bisa beli tiket terpisah misal : berangkat Jakarta-Amsterdam, pulang London-Jakarta. Tapi yang begini biasanya jatohnya lebih mahal untuk harga tiketnya.

Transport di Italy bisa cek Trenitalia, di website Trenitalia sedangkan selama di Austria bisa cek di web OEBB nya juga. Ini hasil gue compare antara pesawat, bis atau kereta dan moda transportasi di atas adalah yang paling murah dan feasible di antara yang lainnya. Kadang kalo kereta mahal, bisa naik eurolines juga, bisa googling langsung ke website eurolines di tiap negara (webnya beda-beda soalnya).

How to check dari negara ini ke negara ini naik kereta apa? Bisa buka websitenya http://www.seat61.com/ disitu lengkap dari negara A ke negara B naik apa, berapa lama durasi perjalanan dan berapa ongkosnya.

Untuk flight, gue naik budget airlines kayak Vueling dan Easy Jet, karena lebih praktis masalah bagasinya. Kalau Ryan Air denger pengalaman orang agak rempong gitu masalah bagasi, dikit-dikit kena charge dan jatohnya malah jadi mahal, but it was people experience, mungkin ada juga pengalaman lainnya yang bagus.

Penginapan selama di Eropa
Gue biasanya nginep di hostel tiap ke luar negeri, karena murah meriah dan fasilitas oke, walaupun tidur berenam atau bersepuluh sama orang-orang dari berbagai belahan dunia, but it's okay karena gue bisa menoleransi itu dengan uang yang mampu gue keluarkan hahaha. Yaaa kalo duitnya tinggal metik sih pengennya di 5 star hotel juga kali yaaa..

Tapi kali ini gue nyoba pengalaman baru, pengen nyobain airbnb atau apartemen yang disewakan oleh hostnya. Ada beberapa tipe entire home/apartment, privat room, atau sharing room. Untuk di Roma dan Venezia, gue pake airbnb.. Hostnya ramah banget dan apartemen mereka juga homey banget.

Travel and act like a local. Nginep di apartemen mereka, belanja bahan mentah di supermarket untuk dimasak di kitchen apartemen, ngobrol-ngobrol sama host dan keluarganya, pokoknya seru kalau kamu emang suka dengan culture dan mau open minded dengan keadaan di luar sana.

Kamu akan lebih terbuka dengan orang baru, gak judgemental, gak rasis, gak memandang satu hal mutlak benar dan yang lainnya mutlak salah. It is like "Hey you smoke? Good. You had drink? Chill. You wear a lot of make up? Cool. You don't? Alright. I don't care if you have tattoos or piercings, I don't care if you have a lot of money or don't. I don't care if you have a fucked up past. I am no one to judge and neither are you"

So... That's all about my eurotrip preparation. Jadi kalo ada yang nanya berapa lama persiapan eurotrip ya sebaiknya 3-6 bulan sebelum keberangkatan (termasuk nabungnya ya setahun buat cungpret kayak gue haha).

Bisa sih sebulan tapi ya mungkin kamu setidaknya udah sering pengalaman traveling sendiri (bukan tour) ke luar negeri ya. Jadi gak bingung untuk persiapannya.

Happy eurotrip!

0 comments:

Post a Comment